Tadi pagi sekitar pukul 7.30 terjadi gempa di Bali khususnya daerah Denpasar, kami semuanya merasakan hal itu. Untuk pertama kali bagi saya merasakan gempa selama berada di Bali yang sebelumnya pernah saya rasakan ketika berada di Bandung disaat gunung Tangkuban Perahu bergetar. Dua kali getaran terjadi, getaran pertama tidak begitu kuat, tetapi yang kedua cukup besar saya rasakan. Disaat itu saya sedang di kamar mandi sedang sikat gigi, air diember tumpah ruah dan serasa ubin-ubin di kamar mandi itu bergeser. Saya sempat panik, keluar dari kamar mandi berlari mengambil anak saya yang paling kecil yang saat itu sedang makan pagi, aduhhh dia juga panik memanggil mama..mama...mama. Seketika itu juga saya membawanya keluar rumah dan melihat sudah banyak orang berdiri disepanjang jalan dengan wajah ketakutan dan panik. Sungguh menakutkan sekali. Sebelumnya juga sudah terjadi pukul 6 pagi di daerah Nusa Dua, yang ternyata pusat gempa itu berasal dari sana. Yang kami rasakan itu, merupakan gempa susulannya. Berita itu saya dapatkan dari Internet, dan bagaimana keadaannya disana belum ada infonya.
Mungkin kita perlu mengetahui sedikit tentang gempa, mengapa itu bisa terjadi, apalagi ketika anak saya yang paling kecil itu bertanya apa itu gempa dan mengapa bisa terjadi.
Bagaimanakah Gempa Bumi itu terjadi? Bagaimana cara penanggulangan saat gempa terjadi? Berikut ulasan teori terkait dengan Gempa Bumi yang dibahas secara ilmiah dan sistematis oleh Fauzy Septika, Humas Forum Anak Siaga Bencana Garut .
Gempa bumi adalah suatu gerakan tiba – tiba atau rentetan tiba – tiba dari dari dalam tanah yang menyebar dari satu titik ke segala arah, dan pada umumnya kejadian ini di tandai dengan bergetarnya atau berguncangnya bumi.
Mengapa Gempa bisa terjadi?? Gempa itu terjadi karena pergesekan / pergeseran lempengan bumi yang di akibatkan oleh bergejolaknya inti bumi. Gempa tidak selalu terjadi di daratan, gempa juga sering terjadi di dasar lautan dan bisa mengakibatkan gelombang Tsunami.
Akibat – akibat apa saja yang terjadi pasca gempa bumi:- Runtuhnya bangunan, rumah, pepohonan dan gedung- Jembatan ambruk- Jalan – jalan yang terbelah- Dll
Selain hal di atas, yang berbahaya dari gempa bumi adalah bahaya ikutan/bencana susulan seperti :- Longsor; terjadi karena patahan dalam bentuk retakan memanjang mulai dari retakan beberapa meter, puluhan meter, hingga beberapa kilometer.- Bisa memicu aktifitas gunung berapi.- Adanya gelombang Tsunami, karena gerakan mendadak pada dasar samudra yang diakibatkan gempa di dasar laut.- Mengakibatkan Banjir, karena jebol/rusaknya bendungan yang diakibatkan gempa bumi- Bisa menimbulkan Kebakaran.
Selain itu juga, gempa dapat terjadi karena aktifitas gunung berapi. Dikarenakan aktifitas gunung berapi aktif yang meningkat, getarannya bisa menggetarkan daerah sekitar atau getarannya bisa juga sampai ke daerah–daerah lainnya.
Biasanya jika gempa terjadi, kebanyakan orang panik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sehingga bila terjadi gempa, apalagi kalau getarannya sangat besar, akan menimbulkan banyak korban jiwa. Seperti halnya yang terjadi di Bantul, Bengkulu, Padang, dan tempat – tempat lain di Indonesia serta mancanegara. Maka dari itu kita semua harus mengetahui bagaimana mengantisipasi bencana gempa, untuk meminimalisasikan korban jiwa, rusaknya bangunan dan fasilitas–fasilitas umum lainnya.
Hal yang bisa dilakukan di rumah sebelum terjadi gempa adalah :- Setiap benda yang menempel ke dinding di paku (dipaten), agar bila terjadi gempa tidak menimpa kita- Jangan menumpuk barang–barang berat di atas lemari.
Ada tiga hal kunci untuk penyelamatan pada waktu gempa, adalah :- Drop yaitu Jongkok.- Cover yaitu lindungi kepala, sebisa mungkin dengan benda–benda yang keras.- Hold yaitu memegang kaki meja, dan berlindung di bawahnya.
Bila terjadi gempa di pertokoan / gedung bertingkat, sebaiknya :- Jauhi benda–benda yang menggunakan kaca, seperti jendela, pintu kaca, dll.- Menjauhi saluran listrik, air yang tergenang.- Dan secepat mungkin keluar gedung.
Tindakan penyelamatan yang efektif adalah mencari daerah yang luas, yang bisa di gunakan sebagai jalur evakuasi. Misalnya lapangan yang jauh dari bangunan/gedung, tiang listrik. Jauhilah kaca jendela yang bisa pecah jika terjadi gempa.
Setelah terjadinya gempa, biasanya kita sibuk untuk melihat situasi di sekitar yang rusak akibat gempa, tanpa menghiraukan bahaya yang akan terjadi. Misalkan bangunan yang retak tiba–tiba ambruk, robohnya tiang listrik. Untuk itu baiknya kita harus mempunyai nomor–nomor telepon penting yang ada di bawah ini, seperti : Polisi, Pemadam kebakaran, Tim SAR, Rumah Sakit/Ambulans.
Mungkin kita perlu mengetahui sedikit tentang gempa, mengapa itu bisa terjadi, apalagi ketika anak saya yang paling kecil itu bertanya apa itu gempa dan mengapa bisa terjadi.
Bagaimanakah Gempa Bumi itu terjadi? Bagaimana cara penanggulangan saat gempa terjadi? Berikut ulasan teori terkait dengan Gempa Bumi yang dibahas secara ilmiah dan sistematis oleh Fauzy Septika, Humas Forum Anak Siaga Bencana Garut .
Gempa bumi adalah suatu gerakan tiba – tiba atau rentetan tiba – tiba dari dari dalam tanah yang menyebar dari satu titik ke segala arah, dan pada umumnya kejadian ini di tandai dengan bergetarnya atau berguncangnya bumi.
Mengapa Gempa bisa terjadi?? Gempa itu terjadi karena pergesekan / pergeseran lempengan bumi yang di akibatkan oleh bergejolaknya inti bumi. Gempa tidak selalu terjadi di daratan, gempa juga sering terjadi di dasar lautan dan bisa mengakibatkan gelombang Tsunami.
Akibat – akibat apa saja yang terjadi pasca gempa bumi:- Runtuhnya bangunan, rumah, pepohonan dan gedung- Jembatan ambruk- Jalan – jalan yang terbelah- Dll
Selain hal di atas, yang berbahaya dari gempa bumi adalah bahaya ikutan/bencana susulan seperti :- Longsor; terjadi karena patahan dalam bentuk retakan memanjang mulai dari retakan beberapa meter, puluhan meter, hingga beberapa kilometer.- Bisa memicu aktifitas gunung berapi.- Adanya gelombang Tsunami, karena gerakan mendadak pada dasar samudra yang diakibatkan gempa di dasar laut.- Mengakibatkan Banjir, karena jebol/rusaknya bendungan yang diakibatkan gempa bumi- Bisa menimbulkan Kebakaran.
Selain itu juga, gempa dapat terjadi karena aktifitas gunung berapi. Dikarenakan aktifitas gunung berapi aktif yang meningkat, getarannya bisa menggetarkan daerah sekitar atau getarannya bisa juga sampai ke daerah–daerah lainnya.
Biasanya jika gempa terjadi, kebanyakan orang panik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sehingga bila terjadi gempa, apalagi kalau getarannya sangat besar, akan menimbulkan banyak korban jiwa. Seperti halnya yang terjadi di Bantul, Bengkulu, Padang, dan tempat – tempat lain di Indonesia serta mancanegara. Maka dari itu kita semua harus mengetahui bagaimana mengantisipasi bencana gempa, untuk meminimalisasikan korban jiwa, rusaknya bangunan dan fasilitas–fasilitas umum lainnya.
Hal yang bisa dilakukan di rumah sebelum terjadi gempa adalah :- Setiap benda yang menempel ke dinding di paku (dipaten), agar bila terjadi gempa tidak menimpa kita- Jangan menumpuk barang–barang berat di atas lemari.
Ada tiga hal kunci untuk penyelamatan pada waktu gempa, adalah :- Drop yaitu Jongkok.- Cover yaitu lindungi kepala, sebisa mungkin dengan benda–benda yang keras.- Hold yaitu memegang kaki meja, dan berlindung di bawahnya.
Bila terjadi gempa di pertokoan / gedung bertingkat, sebaiknya :- Jauhi benda–benda yang menggunakan kaca, seperti jendela, pintu kaca, dll.- Menjauhi saluran listrik, air yang tergenang.- Dan secepat mungkin keluar gedung.
Tindakan penyelamatan yang efektif adalah mencari daerah yang luas, yang bisa di gunakan sebagai jalur evakuasi. Misalnya lapangan yang jauh dari bangunan/gedung, tiang listrik. Jauhilah kaca jendela yang bisa pecah jika terjadi gempa.
Setelah terjadinya gempa, biasanya kita sibuk untuk melihat situasi di sekitar yang rusak akibat gempa, tanpa menghiraukan bahaya yang akan terjadi. Misalkan bangunan yang retak tiba–tiba ambruk, robohnya tiang listrik. Untuk itu baiknya kita harus mempunyai nomor–nomor telepon penting yang ada di bawah ini, seperti : Polisi, Pemadam kebakaran, Tim SAR, Rumah Sakit/Ambulans.